Indonesia dorong konektivitas di forum APEC

indonesia mendorong pembangunan infrastruktur juga konektivitas dan pas kebutuhan dalam negeri selama forum senior official meeting (som/pertemuan pejabat senior) ii keselaran ekonomi asia pasifik (apec) dalam surabaya di 7-19 april 2013.

ketua sidang pejabat senior apec 2013 yuri o. thamrin, dalam surabaya, jumat, menyampaikan pada sidang berlangsung, indonesia mendapat dukungan para pejabat senior dari 21 ekonomi anggota apec untuk isu-isu prioritas nasional.

isu-isu prioritas itu meliputi pembangunan juga investasi infrastruktur, program pemberdayaan wanita selama perekonomian, peningkatan daya saing ukm, perluasan akses kesehatan, beriklan kerja sama pendidikan lintas negara, dan lainnya, tutur yuri yang juga dirjen kerja sama asia pasifik serta afrika kementerian luar negeri ini.

selain itu, lanjut dia, indonesia juga menggawangi rencana kerangka konektivitas pada asia pasifik yang mau memberikan kemudahan kepada masyarakat indonesia dan masyarakat asia pasifik agar berpergian dan melangsungkan perdagangan.

Informasi Lainnya:

ke depan, dengan kerangka ini, dengan begini hendak ditingkatkan konektivitas fisik seperti jembatan, pelabuhan, bandara. selain itu secara institusi berupa perbaikan, peraturan serta transparansi, ujarnya.

ia menyampaikan pertemuan som adalah pihak dari pertemuan persiapan ktt apec pada bali. pertemuan som i diadakan di jakarta pada 25-7 februari 2013, som ii di surabaya pada 7-19 april juga som iii direncanakan di medan dalam 22 juni-6 juli.

melalui apec ini, tidak hanya menguntungkan asing saja, melainkan juga anggota lainnya, terutama indonesia, katanya.

total perdagangan indonesia selama 1989 ke seluruh ekonomi anggota apec merupakan 29,9 miliar dollar serta kurang lebih 78 persen dari total perdagangan indonesia ke berbagai dunia.

pada 2011, ekspor indonesia ke semua ekonomi apec mencapai 289,3 miliar dollar ataupun sekitar 75 persen daripada total perdagangan ke seluruh dunia. dengan demikian, sudah terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat daripada tahun 1998 ke 2011 atau 22 tahun terakhir.